Lesson Study KELOMPOK 3

 

Lesson Study

Masalah mengenai pendidikan  tak akan pernah ada hentinya. Sebagian  besar  pembicaraan tentang pendidikan  terutama  tertuju  pada  bagaimana upaya untuk menemukan cara yang terbaik guna mencapai pendidikan yang bermutu dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang handal, baik dalam bidang akademis, sosiopersonal, maupun vokasional. Salah satu masalah atau topik pendidikan yang belakangan ini menarik untuk diperbincangkan yaitu tentang Lesson Study, yang muncul sebagai salah satu alternatif guna mengatasi masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif. Seperti dimaklumi, bahwa sudah sejak lama praktik pembelajaran di Indonesia pada umumnya cenderung dilakukan secara konvensional yaitu melalui teknik komunikasi oral. Praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih cenderung menekankan pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered)  dari pada bagaimana siswa belajar (student-centered), dan  secara keseluruhan hasilnya dapat kita maklumi yang ternyata tidak banyak memberikan  kontribusi  bagi peningkatan  mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Untuk merubah kebiasaan praktik pembelajaran dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang berpusat kepada siswa memang tidak mudah, terutama di kalangan guru yang tergolong  pada kelompok laggard (penolak perubahan/inovasi). Dalam  hal ini, Lesson Study tampaknya dapat dijadikan sebagai salah satu alternative guna mendorong terjadinya perubahan dalam praktik pembelajaran di Indonesia  menuju ke arah yang  jauh  lebih efektif.

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah :

1. Apa teori pendukung Lesson Study?

2. Bagaimana tahapan-tahapan Lesson Study?

3. Apa kelebihan dan kekurangan Lesson Study?

4. Bagaimana penerapan Lesson Study dalam mata pelajaran Matematika?

 

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah , maka penulisan makalah ini bertujuan :

1. Mengetahui teori pendukung Lesson Study

2. Mengetahui tahapan-tahapan Lesson Study

3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Lesson Study

4. Mengetahui penerapan Lesson Study dalam mata pelajaran Matematika

 BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Teori Pendukung Lesson Study

Menurut Rusman (2011), Lesson study (LS) yaitu terjemahan dari bahasa jepang yaitu Jugyokenkyu, yang berasal dari dua kata yaitu jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran dan kenkyu yang berarti study atau pengkajian. Dengan demikian LS merupakan study atau pengkajian terhadap pembelajaran.

Menurut Daryanto (2012 : 42), lesson study ialah model bimbingan profesi pendidik dengan membahas pembelajaran secara bersama-sama dan berkesinambungan sesuai dengan prinsip mutual learning. Sehingga komunitas belajar bisa terbentuk. Lesson study bisa bermanfaat sebagai aktivitas pembelajaran yang adaptif dengan situasi dan persoalan yang menghadang pengajar.

Untuk ini, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) melihat bahwa KKG dan MGMP menjadi wahana yang ampuh untuk meningkatkan kompetensi pendidik secara berkelanjutan. Oleh karena itu, lesson study akan sangat tepat apabila dapat diterapkan menjadi salah satu kegiatan di KKG dan MGMP. Sekali lagi, lesson study merupakan kegiatan kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Jadi, lesson study bukan metode mengajar, walaupun dalam  kegiatan kajian pembelajaran tersebut, para guru pasti akan membicarakan metode mengajar, media, dan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Kegiatan kajian pembelajaran tersebut dilakukan oleh sesama guru dalam kegiatan kelompok kerja guru di suatu sekolah atau pun suatu tempat. Kajian pembelajaran itu akan sangat berguna untuk menemukan nilai-nilai positif atau praktif terbaik (best practices) dari pembelajaran yang dapat diambil, yang kemudian dapat dipertahankan dan ditularkan kepada guru-guru yang lain. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya tentu saja adalah untuk menemukan kelemahan-kelemahan atau bahkan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki atau untuk tidak dilakukan lagi oleh guru itu atau guru-guru yang lain. Dengan kata lain, lesson study merupakan upaya terencana dan berkelanjutan untuk melakukan kajian terhadap proses belajar mengajar seorang guru, untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan efektivitas pembelajaran bagi guru itu, yang secara kolegial bermanfaat untuk kepentingan  perbaikan dan peningkatan efektivitas pembelajaran bagi guru-guru yang lain di sekolah atau di lingkungannya.

 

2.2 Karakteristik Lesson Study

 

Menurut Catherine Lewis dalam Rusman, 2010: 385-386, ciri-ciri utama dari lesson study berdasarkan hasil observasi terhadap beberapa sekolah di Jepang adalah:

1. Tujuan bersama untuk jangka panjang. Lesson study diawali dengan adanya kesepakatan dari para guru tentang tujuan bersama yang ingin ditingkatkan dalam kurun waktu jangka panjang dengan cakupan tujuan yang lebih luas misalnya pengembangan kemampuan akademik siswa, pengembangan kemampuan individual siswa, pengembangan pembelajaran yang menyenangkan, dan lain-lain.

2. Materi pelajaran yang penting. Lesson study memfokuskan pada materi atau bahan pelajaran yang dianggap penting dan menjadi kelemahan dalam pembelajaran siswa serta sangat sulit untuk dipelajari siswa.

3.  Studi tentang siswa secara cermat. Fokus utama dari lesson study adalah pengembangan dan pembelajaran yang dilakukan siswa, misalnya bagaimana siswa bekerja dalam kelompok kecil, bagaimana siswa melakukan tugas yang diberikan guru, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas, partisipasi, serta kondisi dari setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

4.  Observasi pembelajaran secara langsung. Observasi langsung dapat dikatakan sebagai jantung dalam lesson study. Dalam menilai kegiatan pengembangan dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa, tidak cukup hanya dilakukan dengan cara melihat tayangan video, tetapi juga harus mengamati proses pembelajaran secara langsung. Dengan adanya pengamatan langsung, data yang diperoleh tentang proses pembelajaran akan jauh lebih akurat dan utuh bahkan sampai pada hal-hal yang detail sekalipun dapat digali.

 

 

 

Karakteristik Lesson Study yaitu:

1. Meningkatkan  pembelajaran di kelas

2. Mendorong guru untuk selalu melakukan refleksi

3. Menfasilitasi guru untuk membentuk komunitas belajar

4. Mendorong guru untuk berani terbuka untuk diamati & diberi masukan oleh orang lain (fokus pengamatan  bukan guru tetapi proses belajar siswa).

 Dalam kegiatan lesson study terjadi proses kolaboratif  guru yaitu :

• Mengidentifikasi masalah pembelajaran

• Merancang skenario pembelajaran

• Membelajarkan siswa sesuai dengan scenario yang telah dirancang

• Mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran

• Membelajarkan lagi skenario hasil revisi

• Mengevaluasi lagi

 

2.3 Tahapan-Tahapan Lesson Study

Dalam pelaksanaan lesson study ada beberapa tahap, yaitu: perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refleksi (see) (Sumar Hendrayana, 2007). Adapun uraian dari tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1.Tahap Perencanan (Plan)

Adapun uraian dari tahap-tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

Sebelum dimulai sebuah lesson study hal pertama yang sangat penting adalah melakukan persiapan. Tahap awal persiapan dapat dimulai dengan melakukan identifikasi masalah pembelajaran yang meliputi materi ajar, strategi pembelajaran, dan siapa yang akan berperan sebagai guru model. Materi ajar yang dipilih harus disesuaikan dengan kurikulum dan program yang sedang berlaku di sekolah. Pada tahap ini perlu dipertimbangkan kedalaman materi yang akan disajikan ditinjau antara lain dari tuntutan kurikulum, latar belakang pengetahuan dan kemampuan peserta didik, kompetensi yang akan dikembangkan, serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan dalam kaitannya dengan materi terkait.

Dalam tahap ini guru yang tergabung dalam lesson study secara kolaboratif menyusun RPP yang berpusat kepada peserta didik. Perencanaan berawal dari analisis terhadap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, seperti: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa, menyiasati kekurangan fasilitas belajar, dan secara kolaboratif juga guru-guru mencari solusi dalam memecahkan permasalahan yang ditemukan tersebut. Dari hasil analisis guru-guru tersebut diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP untuk diterapkan pada proses pembelajaran.

 

2.Tahap Pelaksanaan (Do)

Pada tahap ini ada dua kegiatan yakni kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan sendiri untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama dan kegiatan observasi yang dilakukan oleh guru-guru yang bertindak sebagai observer atau pengamat.

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan pertemuan singkat (briefing) yang dipimpin oleh Kepala Sekolah. Pada pertemuan singkat ini, Kepala Sekolah menjelaskan secara umum kegiatan Lesson Study yang akan dilakukan, setelah itu guru model menjelaskan secara singkat rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas. Guru memberikan gambaran secara umum apa yang akan terjadi di dalam kelas yakni meliputi informasi tentang rencana pembelajaran, tujuannya apa, bagaimana hubungan materi ajar hari itu dengan mata pelajaran secara umum, bagaimana kedudukan materi ajar dalam kurikulum yang berlaku, dan kemungkinan respon peserta didik yang diperkirakan. Observer juga perlu memiliki informasi tentang lembar kerja peserta didik dan peta posisi tempat duduk yang menggambarkan setting kelas yang digunakan. Hal ini sangat penting bagi para observer terutama untuk merancang rencana observasi yang akan dilakukan di kelas (Sumar Hendayana, 2007). Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan benar. Hal yang penting diingat bagi para observer, bahwa mereka tidak diperbolehkan mengganggu jalannya proses pembelajaran. Setelah acara briefing singkat selesai, selanjutnya guru model bertugas melakukan proses pembelajaran sesuai dengan rencana. Guru hendaknya melaksanakan proses pembelajaran sealamiah mungkin.

 

3. Tahap Refleksi (See)

Tahap ini dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti oleh seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh seorang ketua. Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan guru yang telah mempraktikan pembelajaran. Selanjutnya, semua pengamat menyampaikan tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan yang didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya sendiri. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk perbaikan proses pembelajaran kedepannya.

Tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya bergantung dari analisis para peserta Lesson Study terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara diskusi seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh seorang fasilitator.

Dalam tahap refleksi, paling tidak ada tiga orang yang duduk di depan forum, yaitu kepala sekolah, guru yang menjadi model, dan tenaga ahli yang biasanya datang dari Perguruan Tinggi. Kepala Sekolah bertindak sebagai fasilitator atau pemandu diskusi, walaupun hal ini bukan menjadi sebuah keharusan.

Ø  Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan oleh fasilitator dalam merefleksi adalah:

§  Memperkenalkan peserta refleksi yang ada di ruangan beserta keahlian masing-masing dari peserta.

§  Menyampaikan agenda refleksi yang akan dilakukan.

§  Menjelaskan tentang aturan main dalam memberikan komentar maupun mengajukan umpan balik.

§  Memberikan kesempatan kepada guru model untuk berbicara paling awal, yakni mengomentari tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Memberikan kesempatan guru model untuk mengemukakan apa yang telah terjadi di kelas yakni kejadian apa yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak sesuai dengan harapan, dan apa yang berubah dari rencana semula.

§  Memberikan kesempatan kepada setiap observer untuk mengajukan pendapatnya. Observer mempunyai hak yang sama dalam mengajukan pendapat. Dalam menyampaikan pendapat observer harus berdasarkan atas bukti yang didapat dari hasil pengamatannya terhadap proses pembelajaran.

§  Setelah masukan-masukan yang dikemukakan observer dianggap cukup, selanjutnya fasilitator mempersilahkan tenaga ahli untuk merangkum atau menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan.

 

2.4  Kelebihan dan Kekurangan Lesson Study

Kelebihan:

a  Peran guru yang dapat berubah-ubah: siapapun dapat berperan sebagai guru pengajar dalam satu waktu dan menjadi guru pengamat di lain waktu. Pergantian peran ini menciptakan rasa saling mengerti serta mendukung di antara guru dan secara efektif meningkatkan mutu proses belajar-mengajar.

b  Metode ini dapat diterapkan di setiap bidang, mulai dari seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga pada setiap tingkat kelas.

c.  Dapat  dilaksanakan antar kelas yang satu angkatan

Kelemahan:

a. Belum seragamnya pemahaman tentang Lesson Study, terjadinya devasiasi dalam memahami kegiatan lesson study tidak jarang menimbulkan perbedaan pendapat.

b   Perihal kesiapan bekerja sama, muncul saat membuat keputusan siapa yang akan menjadi penyaji pembelajaran yang siap diobservasi. Jarang guru yang mengajukan diri karena masih ada perasaan bahwa sebagai penyaji harus menyiapkan sendiri pembelajaran yang biasa tidak dilakukannya.

c. Ketersediaan sarana dan dukungan finansial, agar kegiatan ini berjalan lancar perlu membuat kesepakatan bersama bahwa biaya kebutuhan guru harus ditanggung sekolah dan kebutuhan pihak dosen ditanggung oleh pihak fakultas.

e. Fasilitas sekolah, apabila seorang guru ingin melakukan suatu pembelajaran yang menuntut eksperimen kelompok, terkadang jumlah alat yang tersedia tidak memadai jumlah siswa dan kondisi bangku diruangan kelas juga tidak mendukung mobilitas dan interaksi siswa.

f. Cara menyampaikan pendapat dalam kegiatan refleksi

 

2.5 Penerapan Lesson Study dalam mata pelajaran Matematika

1. Tahap Merencanakan (Plan)

Pada tahap ini pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu dan membuat perangkat pembelajaran mengenai materi yang akan diajarkan dan apa yang akan dilakukan pada saat proses pembelajaran. Memformulasikan tujuan pembelajaran dan pengembangannya.

-          Guru yang terlibat dalam kegiatan Lesson Study berkumpul dan membahas mengenai Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP), dimana materi yang nantinya digunakan ,menentukan siapa yang menjadi guru model dan observer, menentukan materi,media  yang akan digunakan serta model pembelajarannya.

Contoh:

Skenario Pembelajaran:

·         Topik: Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai

·         Tujuan: Mengetahui perbedaan antara perbandingan senilai dan berbalik nilai

·         Model : Pembelajaran STAD

·         Metode: Tanya jawab, diskusi kelompk dan kuis latihan soal 

2. Tahap Menerapkan (Do)

Pada tahap ini bertujuan untuk melaksanakan rancangan pembelajaran yang sudah direncanakan.

Kegiatan Awal:

-          Guru menyampaikan salam , mengecek kehadiran siswa

-          Guru memberikan apersepsi serta motivasi kepada siswa

-          Guru memberitahu tentang model dan metode pembelajaran yang akan digunakan di pertemuan ini

Kegiatan Inti:

-          Guru menyajikan informasi lewat bahan bacaan dengan mendemonstrasikan alat peraga (Penyajian informasi)

-          Guru memberikan pertanyaan awal guna untuk memancing siswa

(Misalnya: Jika sebuah rumah dibangun dalam waktu 20 hari membutuhkan 10 pegawai, apabila dalam waktu 10 hari membutuhkan berapa pegawai?)

-          Guru meminta salah satu siswa untuk menjawabnya

-          Guru menjelaskan sedikit tentang pertanyaan tadi

-          Guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3-4 siswa (Mengorganisasi siswa-siswa kedalam kelompok belajar)

-          Guru memberikan soal-soal terkait materi perbandingan senilai dan berbalik nilai.

-          Siswa diminta untuk mendiskusikan soal-soal yang diberikan dengan berkelompok (Mendiskusikan)

-           Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan jika ada yang kesulitan

-          Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya , sedangkan kelompok lain menanggapinya

-          Guru memberi simpulan dari presentasi-presentasi setiap kelompok (Evaluasi)

-          Guru memberi kuis individu kepada siswa dan siswa diminta untuk menjawabnya

-          Guru memberikan penghargaan atau reward kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi. (Memberikan penghargaan).

 

Kegiatan Akhir:

-          Guru memberikan tugas PR untuk dikerjakan secara mandiri

-          Guru memberitahu bahwa pertemuan selanjutnya akan memasuki materi baru.

-          Guru mengakhiri pembelajaran hari ini.

3.Tahap Refleksi (See)

Pada tahap ini menemukan,mendiskusikan dan memperbaiki pelajaran dan pendekatannya berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, mendiskusikan pemahaman konsep yang telah dilakukan , memperbaiki pelajaran dengan cara mendiskusikan antara siswa dan guru. Pada tahap ini bertujuan untuk agar guru dapat merancang pembelajaran berikutnya dengan baik.

-          Guru-Guru yang terlibat dalam kegiatan Lesson Study berkumpul untuk mendiskusikan terhadap apa yang telah diamati pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru model dengan siswa

-          Setiap guru atau observer yang mengamati jalannya pembelajaran mengkritik terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan.

-          Jika semua sudah mengkritik maka dapat diambi sebuah keputusan akhir yang nantinya guru model dapat merancang pembelajaran berikutnya dengan lebih baik.

 BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Lesson Study merupakan upaya terencana dan berkelanjutan untuk melakukan kajian terhadap proses belajar mengajar seorang guru, untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan efektivitas pembelajaran bagi guru itu, yang secara kolegial bermanfaat untuk kepentingan  perbaikan dan peningkatan efektivitas pembelajaran bagi guru-guru yang lain di sekolah atau di lingkungannya.

Karakteristik Lesson Study yaitu: 1). Meningkatkan  pembelajaran di kelas 2). Mendorong guru untuk selalu melakukan refleksi 3).  Menfasilitasi guru untuk membentuk komunitas belajar 4). Mendorong guru untuk berani terbuka untuk diamati & diberi masukan oleh orang lain (fokus pengamatan  bukan guru tetapi proses belajar siswa).

Postingan Populer