MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK KELOMPOK 2
“MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK’’
Tiga ranah kompetensi memiliki lintasan
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas
“menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific),
tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual baik
individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based learning). Demikian
pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian mengatakan
bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalaui penilaian
kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Untuk
penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, masih menurut Standar
penilaian adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran.
Pada silabus mata pelajaran matematika
yang dibuat oleh Kemdikbud untuk kelas VII terdiri dari 11 bab.
Sehubungan dengan itu, perlu pemahaman tentang
konsep atau definisi
model pembelajaran berbasis
proyek, ciri-ciri atau karakteristik model pembelajaran berbasis proyek,
langkah- langkah pembelajaran berbasis proyek serta kelebihan model
pembelajaran berbasis proyek juga
contoh penerapan model pembelajaran berbasis
proyek
1.1
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari Latar Belakang tersebut, maka Rumusan
Masalah yang di dapatkan adalah :
1. Apa Pengertian
Pembelajaran Berbasis Proyek itu ?
2. Bagaimana
Tahapan-tahapan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek itu ?
3. Apa Kelebihan dan
kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek ?
1.2
TUJUAN
Adapun Tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk menjelaskan
pengertian pembelajaran berbasis proyek.
2. Untuk menjelaskan
tahapan – tahapan dalam pembelajaran berbasis
proyek
3.
Untuk menyebutkan kelebihan dan
kekurangan dari model pembelajaran berbasis
proyek.
1.3 MANFAAT
Adapun Manfaat dari penulisan makalah ini
yaitu :
1.
Sebagai referensi sekaligus
menambah wawasan bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya mengenai Model Pembelajaran Berbasis Proyek.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Teori Pendukung
Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Joel L Klein et. al (2009) menjelaskan
bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang
memberdayakan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasar
pengalamannya melalui berbagai presentasi. Adapun karakteristik pembelajaran
berbasis proyek adalah siswa menyelidiki ide-ide penting dan bertanya, siswa
menemukan pemahaman dalam proses menyelidiki, sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya, menghasilkan produk dan berpikir kreatif, kritis dan terampil
menyelidiki, menyimpulkan materi, serta menghubungkan dengan masalah dunia
nyata, otentik dan isu-isu. Sedangkan Olson(1993) menjelaskan bahwa dalam
pembelajaran berbasis proyek, siswa merencanakan dan melaksanakan penyelidikan
terhadap beberapa topik atau tema yang menggunakan lintas mata pelajaran atau
lintas materi. Dari The National Council of
Teachers of Mathematics (NCTM) Principles
and Standards for School Mathematics (2000) menjelaskan bahwa bahwa
pembelajaran berbasis proyek mempunyai ciri-ciri bahwa siswa dapat memilih topik
dan / atau proyek presentasi/produk, menghasilkan produk akhir misal
presentasi, rekomendasi untuk memecahkan masalah yang terkait dengan dunia
nyata, melibatkan berbagai disiplin ilmu, bervariasi dalam durasi waktu, menampilkan guru dalam peran
fasilitator. Pada materi
pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 untuk Matematika SMP/MTs yang
diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 menjelaskan bahwa pembelajaran
berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek
merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata. Melalui
pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun (a guiding question)
dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan
terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama
sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah
topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda,
maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta
didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang
bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek
memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas
secara nyata dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan
siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja
proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis
atau lisan, presentasi atau rekomendasi.
2.2.
Tahapan – Tahapan
Menurut The George Lucas Education
Foundation dan Dopplet, (Kemdikbud,2014:34) dalam melakukan langkah-langkah
Pembelajaran Berbasis Proyek yang mempunyai 6 tahap yaitu :
1.
Penentuan Pertanyaan
Mendasar ( Start With Essential Question )
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang dapat memberi
Penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan
mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
sebuah investigasi mendalam.
Pertanyaan
yang disusun hendaknya
tidak mudah untuk
dijawab dan dapat mengarahkan siswa
untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu pada umumnya bersifat
terbuka (divergen), provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi (high order thinking), dan terkait dengan kehidupan siswa. Guru
berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para siswa.
2.
Menyusun Perencanaan
Proyek (Design Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan
siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa memiliki
atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang
aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin,
serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3.
Menyusun Jadwal
(Create Schedule)
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat
jadwal untuk menyelesaikan proyek, (2) menentukan waktu akhir penyelesaian
proyek, (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing
siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5)
meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu.
Jadwal yang telah disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat melakukan
monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.
4.
Memantau
Siswa dan Kemajuan Proyek (Monitoring the students and progress of project)
Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama
menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada
setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas
siswa. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan kegiatan yang penting.
5.
Penilaian Hasil
(Assess the outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur
ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai
siswa, membantu guru dalam
menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6.
Evaluasi Pengalaman
(Evaluation the experience)
Pada akhir proses
pembelajaran, guru dan siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik
secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan
siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
2.3.
Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek
Dalam sebuah model pembelajaran tentu tidak ada yang
sempurna, setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Model
Pembelajaran berbasis Proyek memiliki kelebihan dan kekurangan, menurut
Moursund, Bielefeldt, & Underwood (1997) dan juga Anita (2007:
27) :
A.
Kelebihan dari Model
Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu :
1.
.Meningkatkan motivasi.
2.
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3.
Meningkatkan kecakapan kolaboratif.
4.Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.
B.
Kelemahan dari Model
Pmbelajaran Berbasis Proyek :
1.
mata pelajaran mempunyai kesulitan
tersendiri, yang tidak dapat selalu dipenuhi di dalam proyek.
2.
untuk memilih proyek yang tepat.
3.
tugas bukan suatu hal yang mudah.
4.
Sulitnya mencari sumber-sumber referensi yang sesuai.
2.4. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mata Pelajaran Matematika
Contoh
penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran matematika untuk
siswa kelas VII khususnya pada materi Bilangan.
Berdasarkan
langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek ada enam langkah seperti berikut
ini:
1.
Penentuan pertanyaan mendasar
Pertanyaan yang dapat memberikan tugas kepada siswa
dalam melakukan aktivitas. “Temukan barisan bilangan Fibonacci(BBF) dalam alam sekitar kita,
selanjutnya buatlah
presentasi terkait BBF dalam bentuk power point(PPT) atau dalam bentuk mading”
Contohnya lembar kerja proyek dalam materi
statistika:
a. Menentukan rata-rata berat badan.
Terlebih dahulu siswa membuat kelompok 5-6 orang siswa. Selanjutnya setiap kelompok
melakukan kegiatan pengukuran dan perhitungan data sebagai berikut: 1) Setiap
anggota kelompok dan ketua kelomppok menimbang berat badannya masing-masing di
ruang usaha kesehatan sekolah (UKS). Masing-masing pengukuran dilakukan dua
kali agar lebih akurat. 2) Salah seorang anggota setiap kelompok mencatat hasil
pengukuran tersebut. 3) Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan nilai
rata-rata hitung (mean) berat badan siswa pada kelompoknya. 4) Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
b. Menentukan nilai modus dan median
dengan mengumpulkan data. Terlebih dahulu
siswa dikelompokkan ke dalam 4 kelompok. Selanjutnya setiap kelompok melakukan
kegiatan pengumpulan data sebagai berikut :
Ketua
kelomppok mengumpulkan data tentang nomor sepatu yang dipakai anggotanya,
sekretaris mencatat data tersebut. 2) Setiap kelompok berdiskusi bagaimana cara
yang praktis untuk menentukan modus dari data nomor sepatu
siswa tersebut? 3) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas.
2.
Untuk menyelesaikan tugas proyek tersebut siswa
perlu mendesain(merencanakan)
penyelesaian dari tugas tersebut.
Pada langkah ini dilakukan mendesain
(merencanakan) penyelesaian tugas proyek bersama tim kelompok yang sudah
dibentuk, yang meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, alokasi waktu,
menyusun jadwal dan pembagian tugas masing-masing anggota kelompok. Jadwal
pelaksanaan proyek pada pertemuan ke-4 dan selama satu minggu setelah pertemuan
ke-4 sebelum pertemuan ke-5 dimana selama satu minggu tersebut siswa
berkonsultasi dengan guru tentang pelaksanaan penyelesaian tugas proyek
sedangkan pada pertemuan ke-5
adalah presentasi hasil proyek.
CONTOH
DESAIN(RENCANA) PENYELESAIAN TUGAS PROYEK
No |
Deskripsi
Kegiatan |
Petugas |
|||
1 |
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber misal
browsing Internet, buku, perpustakaan, toko buku, dll untuk menemukan barisan
bilangan Fibonacci serta menemukan barisan bilangan Fibonacci yang ada di
alam sekitar atau kehidupan kita |
Semua
anggota kelompok |
|||
2 |
Mencari
atau mengamati atau menyelidiki benda-benda yang ada di alam sekitar atau
kehidupan kita yang mengikuti barisan bilangan Fibonacci |
Semua
anggota kelompok |
|||
3 |
Menulis catatan serta memfoto atau merekam benda
bendabenda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang mengikuti
barisan bilangan Fibonacci dengan menggunakan kamera atau ponsel |
Semua
anggota kelompok |
|||
4 |
Konsultasi
guru terkait dengan kegiatan yang sudah dilakukan |
Semua
anggota kelompok |
|||
5 |
Membuat laporan dalam bentuk paparan atau
presentasi |
Anggota |
|
3 |
dan |
anggota |
4 |
|
serta |
||
anggota
kelompok |
|
5 |
dari |
6 |
Membuat laporan dalam bentuk majalah
dinding |
Anggota |
|
1 |
dan |
No |
Deskripsi
Kegiatan |
Petugas |
|||
|
|
anggta kelompok |
2 |
|
dari |
7 |
Membuat
undangan yang hadir dari kelas lain dan guru lain pada waktu presentasi |
Anggota
anggota kelompok |
1 2 |
|
dan dari |
8 |
Konsultasi
guru terkait dengan kegiatan yang sudah dilakukan |
Semua anggota
kelomp |
|
||
|
k |
||||
9 |
Persiapan presentasi(pengecekan kelas yang akan digunakan, papan untuk menempelkan majalah dinding, lcd, dll) |
Semua
anggota kelompok |
|||
10 |
Perencanaan presentasi |
Anggota 3 |
dan |
||
anggota |
4 |
|
dan |
||
anggota
kelompok |
|
5 |
dari |
||
11 |
Pelaksanaan presentasi |
Semua
anggota kelompok |
|||
12 |
Mencatat komentar dan saran dari teman
teman dan guru |
Semua
anggota kelompok |
2.
Membuat jadwal penyelesaian proyek.
CONTOH
JADWAL PENYELESAIAN TUGAS PROYEK
No |
Tanggal |
Deskripsi
Kegiatan |
Petugas |
Keterangan |
1 |
…. |
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber misal
browsing Internet, buku, perpustakaan, toko buku, dll untuk menemukan barisan
bilangan Fibonacci serta menemukan |
Semua
anggota kelompok |
|
No |
Tanggal |
Deskripsi
Kegiatan |
Petugas |
Keterangan |
|
|
barisan
bilangan Fibonacci yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita |
|
|
2 |
… |
Mencari atau mengamati atau menyelidiki benda-benda
yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang mengikuti barisan bilangan
Fibonacci |
Semua
anggota kelompok |
|
3 |
… |
Menulis catatan serta memfoto
atau merekam benda benda-benda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita
yang mengikuti barisan bilangan Fibonacci dengan menggunakan
kamera atau ponsel |
Semua
anggota kelompok |
|
4 |
… |
Konsultasi guru terkait dengan
kegiatan yang sudah dilakukan |
Semua
anggota kelompok |
|
5 |
… |
Membuat laporan dalam bentuk |
Anggota 3 dan |
|
|
|
paparan atau presentasi |
anggota |
|
|
|
|
4 serta |
|
|
|
|
anggota 5 dari |
|
|
|
|
kelompok |
6 |
… |
Membuat laporan majalah dinding |
dalam |
bentuk |
Anggota 1 dan
anggta 2 dari kelompok |
|
7 |
… |
Membuat undangan yang hadir dari kelas lain dan guru
lain pada waktu presentasi |
Anggota
1 dan anggota 2 dari kelompok |
|
||
8 |
… |
Konsultasi guru |
terkait |
dengan |
Semua |
|
No |
Tanggal |
Deskripsi
Kegiatan |
Petugas |
Keterangan |
||
|
|
kegiatan yang sudah dilakukan |
anggota
kelompok |
|
||
9 |
… |
Persiapan
presentasi(pengecekan kelas |
Semua |
|
||
|
|
yang
akan digunakan, papan untuk menempelkan majalah dinding, |
anggota
kelompok |
|||
|
|
lcd, dll) |
|
|||
10 |
… |
Perencanaan presentasi |
Anggota
3 dan anggota 4 dan anggota
5 dari kelompok |
|
||
11 |
… |
Pelaksanaan presentasi |
Semua
anggota kelompok |
|
||
12 |
… |
Mencatat
komentar dan saran dari teman teman dan guru |
Semua
anggota kelompok |
|
3.
Memonitor siswa dalam pelaksanaan proyek.
Agar memudahkan guru dalam proses mengamati siswa terkait
pelaksanaan proyek perlu dibuat rubrik yang merekam keseluruhan aktivitas
siswa.
No |
Kategori |
Skor |
Keterangan |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
|||
1 |
Persiapan |
|
|
|
|
4= pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan
rencana penyelesaian proyek, pembuatan rencana jadwal, perencanaan persiapan
peralatan, pembuatan rencana undangan pembuatan rencana presentasi |
No |
Kategori |
Skor |
Keterangan |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
|||
|
|
|
|
|
|
sudah lengkap 3 = sebagian besar sudah ada pembagian tugas anggota
kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan
persiapan peralatan, pembuatan rencana jadwal, pembuatan rencana undangan
pembuatan rencana presentasi secara lengkap 2 = sebagian kecil sudah ada untuk pembagian tugas
anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan
persiapan peralatan, pembuatan
rencana jadwal, pembuatan rencana undangan pembuatan rencana presentasi 1= tidak ada untuk pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek,
perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana jadwal, pembuatan rencana
undangan pembuatan rencana presentasi
secara lengkap |
2 |
Pelaksanaan |
|
|
|
|
4 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada
deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sudah dilaksanakan lengkap 3 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan
pada desain penyelesain proyek sebagian besar sudah dilaksanakan 2 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan
pada desain penyelesain proyek |
No |
Kategori |
Skor |
Keterangan |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
|
|
|
|
|
|
sebagian kecil
sudah dilaksanakan 1= item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan
pada desain penyelesain proyek tidak dilaksanakan |
3 |
Pembuatan
presentasi atau majalah dinding |
|
|
|
|
4= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada
desain penyelesain proyek sudah dilaksanakan 3 = item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada
desain penyelesain proyek sebagian besar sudah dilaksanakan 2= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain
penyelesain proyek sebagian kecil sudah dilaksanakan 1= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada
desain penyelesain proyek tidak dilaksanakan |
5.
hasil
Instrumen
penilaian tugas proyek dengan skala rentang (rating scale) digunakan seperti berikut ini:
No |
Nama
Siswa |
Aspek yang dinilai |
Kriteria Penilaian |
||||
Tahap Persiapan |
Tahap Pelaksanaan |
Tahap Pelaporan |
Skor yang dicapai |
Nilai |
|||
1. |
Andi |
4 |
4 |
3 |
11 |
91,6 |
•
Skor 4 = tanpa kesalahan •
Skor 3 = ada sedikit kesalahan •
Skor 2 = ada banyak kesalahan •
Skor 1 = tidak melakukan |
2. |
Atik |
|
|
|
|
|
|
3. |
Yosep |
|
|
|
|
|
|
4. |
Made |
|
|
|
|
|
|
5. |
Mamat |
|
|
|
|
|
|
… |
|
|
|
|
|
|
|
… |
|
|
|
|
|
|
|
… |
|
|
|
|
|
|
32. |
Yusup |
|
|
|
|
|
•
Skor maksimal = 12 • Skor minimal = 4 Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d.100 Contoh: Nilai Andi
= 11 : 12 × 100 |
No |
Nama
Siswa |
Aspek
yang dinilai |
Kriteria Penilaian
= 91,6 |
||||
Tahap Persiapan |
Tahap Pelaksanaan |
Tahap Pelaporan |
Skor yang dicapai |
Nilai |
|||
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1)
Aspek yang dinilai pada tahap
persiapan adalah: persiapan format-format untuk pengumpulan data secara
langsung maupun dengan lembar isian
2)
Aspek yang dinilai pada tahap pelaksanaan adalah: proses pencatatan data, pengelompokan
data dan analisis data.
3)
Aspek yang dinilai pada tahap
pelaporan adalah: ketepatan isi laporan dan bentuk sajian laporan.
6.
Langkah terakhir adalah mengevaluasi pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
BAB III PENUTUP
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik
antar mata pelajaran), dan tematik
(dalam suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Agar peserta didik menghasilkan karya
kontekstual baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis proyek(project based learning). Demikian pula pada
Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian mengatakan bahwa
seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja
yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Untuk penilaian
proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, menurut Standar penilaian adalah
dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran.
Pembelajaran
berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan
menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa
untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek
tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis,
presentasi atau rekomendasi.