MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK KELOMPOK 2

 

“MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK’’

 Dalam Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dinyatakan bahwa karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Tiga ranah kompetensi memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.

 

Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based learning). Demikian pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalaui penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Untuk penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, masih menurut Standar penilaian adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran.


Pada silabus mata pelajaran matematika yang dibuat oleh Kemdikbud untuk kelas VII terdiri dari 11 bab.

Sehubungan dengan itu, perlu pemahaman tentang konsep atau definisi model pembelajaran berbasis proyek, ciri-ciri atau karakteristik model pembelajaran berbasis proyek, langkah- langkah pembelajaran berbasis proyek serta kelebihan model pembelajaran berbasis proyek juga contoh penerapan model pembelajaran berbasis proyek

 

1.1     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari Latar Belakang tersebut, maka Rumusan Masalah yang di dapatkan adalah :

1.       Apa Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek itu ?

2.       Bagaimana Tahapan-tahapan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek itu ?

3.       Apa Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek ?

 

1.2     TUJUAN

Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1.       Untuk menjelaskan pengertian pembelajaran berbasis proyek.

2.       Untuk menjelaskan tahapan – tahapan dalam pembelajaran berbasis proyek

3.       Untuk menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran berbasis proyek.

 

1.3     MANFAAT

Adapun Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :

1.   Sebagai referensi sekaligus menambah wawasan bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai Model Pembelajaran Berbasis Proyek.


BAB II PEMBAHASAN

 

2.1.     Teori Pendukung Model Pembelajaran Berbasis Proyek

 

Joel L Klein et. al (2009) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasar pengalamannya melalui berbagai presentasi. Adapun karakteristik pembelajaran berbasis proyek adalah siswa menyelidiki ide-ide penting dan bertanya, siswa menemukan pemahaman dalam proses menyelidiki, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya, menghasilkan produk dan berpikir kreatif, kritis dan terampil menyelidiki, menyimpulkan materi, serta menghubungkan dengan masalah dunia nyata, otentik dan isu-isu. Sedangkan Olson(1993) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa merencanakan dan melaksanakan penyelidikan terhadap beberapa topik atau tema yang menggunakan lintas mata pelajaran atau lintas materi. Dari The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) Principles and Standards for School Mathematics (2000) menjelaskan bahwa bahwa pembelajaran berbasis proyek mempunyai ciri-ciri bahwa siswa dapat memilih topik dan / atau proyek presentasi/produk, menghasilkan produk akhir misal presentasi, rekomendasi untuk memecahkan masalah yang terkait dengan dunia nyata, melibatkan berbagai disiplin ilmu, bervariasi dalam durasi waktu, menampilkan guru dalam peran fasilitator. Pada materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 untuk Matematika SMP/MTs yang diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam


beraktivitas secara nyata. Melalui pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi.

 

2.2.   Tahapan – Tahapan

 

Menurut The George Lucas Education Foundation dan Dopplet, (Kemdikbud,2014:34) dalam melakukan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek yang mempunyai 6 tahap yaitu :

1.       Penentuan Pertanyaan Mendasar ( Start With Essential Question )

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang dapat memberi Penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pertanyaan


yang disusun hendaknya tidak mudah untuk dijawab dan dapat mengarahkan siswa untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu pada umumnya bersifat terbuka (divergen), provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking), dan terkait dengan kehidupan siswa. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para siswa.

 

2.       Menyusun Perencanaan Proyek (Design Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

 

3.       Menyusun Jadwal (Create Schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek, (2) menentukan waktu akhir penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu. Jadwal yang telah disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat melakukan monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.

 

4.       Memantau Siswa dan Kemajuan Proyek (Monitoring the students and progress of project)

Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.

 

5.       Penilaian Hasil (Assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

 

6.       Evaluasi Pengalaman (Evaluation the experience)

Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya


ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

 

2.3.   Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek

 

Dalam sebuah model pembelajaran tentu tidak ada yang sempurna, setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Model Pembelajaran berbasis Proyek memiliki kelebihan dan kekurangan, menurut Moursund, Bielefeldt, & Underwood (1997) dan juga Anita (2007:

27) :

A.   Kelebihan dari Model Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu :

 

1.   .Meningkatkan motivasi.

2.     Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

3.   Meningkatkan kecakapan kolaboratif. 4.Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

 

B.   Kelemahan dari Model Pmbelajaran Berbasis Proyek :

1.   mata pelajaran mempunyai kesulitan tersendiri, yang tidak dapat selalu dipenuhi di dalam proyek.

2.         untuk memilih proyek yang tepat.

3.         tugas bukan suatu hal yang mudah.

4.       Sulitnya mencari sumber-sumber referensi yang sesuai.

 

 

 

 

 

 

 

2.4.   Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mata Pelajaran Matematika

 

Contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran matematika untuk siswa kelas VII khususnya pada materi Bilangan.


Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek ada enam langkah seperti berikut ini:

1.     Penentuan pertanyaan mendasar

Pertanyaan yang dapat memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan aktivitas. “Temukan barisan bilangan Fibonacci(BBF) dalam alam sekitar kita, selanjutnya buatlah presentasi terkait BBF dalam bentuk power point(PPT) atau dalam bentuk mading”

Contohnya lembar kerja proyek dalam materi statistika:

a.   Menentukan rata-rata berat badan. Terlebih dahulu  siswa  membuat kelompok  5-6 orang siswa. Selanjutnya setiap kelompok melakukan kegiatan pengukuran dan perhitungan data sebagai berikut: 1) Setiap anggota kelompok dan ketua kelomppok menimbang berat badannya masing-masing di ruang usaha kesehatan sekolah (UKS). Masing-masing pengukuran dilakukan dua kali agar lebih akurat. 2) Salah seorang anggota setiap kelompok mencatat hasil pengukuran tersebut. 3) Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan nilai rata-rata hitung (mean) berat badan siswa pada kelompoknya. 4) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

b.    Menentukan nilai modus dan median dengan mengumpulkan data.  Terlebih dahulu siswa dikelompokkan ke dalam 4 kelompok. Selanjutnya setiap kelompok melakukan kegiatan pengumpulan data sebagai berikut :

Ketua kelomppok mengumpulkan data tentang nomor sepatu yang dipakai anggotanya, sekretaris mencatat data tersebut. 2) Setiap kelompok berdiskusi bagaimana cara yang praktis untuk menentukan modus dari data nomor  sepatu  siswa tersebut? 3) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

 

2.     Untuk menyelesaikan tugas proyek tersebut siswa perlu mendesain(merencanakan) penyelesaian dari tugas tersebut.

Pada langkah ini dilakukan mendesain (merencanakan) penyelesaian tugas proyek bersama tim kelompok yang sudah dibentuk, yang meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, alokasi waktu, menyusun jadwal dan pembagian tugas masing-masing anggota kelompok. Jadwal pelaksanaan proyek pada pertemuan ke-4 dan selama satu minggu setelah pertemuan ke-4 sebelum pertemuan ke-5 dimana selama satu minggu tersebut siswa berkonsultasi dengan guru tentang pelaksanaan penyelesaian tugas proyek sedangkan pada pertemuan ke-5 adalah presentasi hasil proyek.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

CONTOH

DESAIN(RENCANA) PENYELESAIAN TUGAS PROYEK

 

 

No

Deskripsi Kegiatan

Petugas

1

Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber misal browsing Internet, buku, perpustakaan, toko buku, dll untuk menemukan barisan bilangan Fibonacci serta menemukan barisan bilangan Fibonacci yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita

Semua anggota kelompok

2

Mencari atau mengamati atau menyelidiki benda-benda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang

mengikuti barisan bilangan Fibonacci

Semua anggota kelompok

3

Menulis catatan serta memfoto atau merekam benda bendabenda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang mengikuti barisan bilangan Fibonacci dengan menggunakan kamera atau ponsel

Semua anggota kelompok

4

Konsultasi guru terkait dengan kegiatan yang sudah dilakukan

Semua anggota kelompok

5

Membuat laporan dalam bentuk paparan atau presentasi

Anggota

 

3

dan

anggota

4

 

serta

anggota kelompok

 

5

dari


6

Membuat laporan dalam bentuk majalah dinding

Anggota

 

1

dan

No

Deskripsi Kegiatan

Petugas

 

 

anggta

kelompok

2

 

dari

7

Membuat undangan yang hadir dari kelas lain dan guru lain pada waktu presentasi

Anggota anggota kelompok

1

2

 

dan dari

8

Konsultasi guru terkait dengan kegiatan yang sudah dilakukan

Semua anggota kelomp

 

 

k

9

Persiapan       presentasi(pengecekan            kelas    yang akan digunakan, papan untuk menempelkan majalah

dinding, lcd, dll)

Semua anggota kelompok

10

Perencanaan presentasi

Anggota        3

dan

anggota

4

 

dan

 

anggota kelompok

 

 

5

dari

11

Pelaksanaan presentasi

Semua anggota kelompok

12

Mencatat komentar dan saran dari teman teman dan guru

Semua anggota kelompok

 

 

2.       Membuat jadwal penyelesaian proyek.

 

 

CONTOH

JADWAL PENYELESAIAN TUGAS PROYEK

 

 

No

Tanggal

Deskripsi Kegiatan

Petugas

Keterangan


1

….

Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber misal browsing Internet, buku, perpustakaan, toko buku, dll untuk menemukan barisan bilangan Fibonacci serta menemukan

Semua anggota kelompok

 

 

No

Tanggal

Deskripsi Kegiatan

Petugas

Keterangan

 

 

barisan bilangan Fibonacci yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita

 

 

2

Mencari atau mengamati atau menyelidiki benda-benda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang mengikuti barisan bilangan Fibonacci

Semua anggota kelompok

 

3

Menulis catatan serta memfoto atau merekam benda benda-benda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang    mengikuti    barisan    bilangan Fibonacci dengan menggunakan kamera atau ponsel

Semua anggota kelompok

 

4

Konsultasi      guru      terkait     dengan kegiatan yang sudah dilakukan

Semua anggota kelompok

 

5

Membuat     laporan     dalam     bentuk

Anggota 3 dan

 

 

 

paparan atau presentasi

anggota

 

 

 

4          serta

 

 

 

anggota       5

dari

 

 

 

kelompok


6

Membuat     laporan majalah dinding

dalam

bentuk

Anggota      1

dan anggta 2 dari

kelompok

 

7

Membuat undangan yang hadir dari kelas lain dan guru lain pada waktu presentasi

Anggota 1 dan anggota

2              dari

kelompok

 

8

Konsultasi     guru

terkait

dengan

Semua

 

No

Tanggal

Deskripsi Kegiatan

Petugas

Keterangan

 

 

kegiatan yang sudah dilakukan

anggota kelompok

 

9

Persiapan presentasi(pengecekan kelas

Semua

 

 

 

yang akan digunakan, papan untuk menempelkan majalah dinding,

anggota kelompok

 

 

lcd, dll)

 

10

Perencanaan presentasi

Anggota 3 dan anggota

4          dan

anggota 5 dari

kelompok

 

11

Pelaksanaan presentasi

Semua anggota kelompok

 

12

Mencatat komentar dan saran dari teman teman dan guru

Semua anggota kelompok

 

 

 

3.       Memonitor siswa dalam pelaksanaan proyek.


Agar memudahkan guru dalam proses mengamati siswa terkait pelaksanaan proyek perlu dibuat rubrik yang merekam keseluruhan aktivitas siswa.

 

No

Kategori

Skor

Keterangan

1

2

3

4

1

Persiapan

 

 

 

 

4= pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, pembuatan rencana jadwal, perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana undangan pembuatan rencana presentasi

 

No

Kategori

Skor

Keterangan

1

2

3

4


 

 

 

 

 

 

sudah lengkap

3 = sebagian besar sudah ada pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana jadwal, pembuatan rencana undangan pembuatan rencana presentasi secara lengkap

2 = sebagian kecil sudah ada untuk pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana jadwal, pembuatan rencana undangan pembuatan rencana presentasi

1= tidak ada untuk pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana jadwal, pembuatan rencana undangan pembuatan

rencana presentasi secara lengkap

2

Pelaksanaan

 

 

 

 

4 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sudah dilaksanakan lengkap

3 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sebagian besar sudah dilaksanakan

2 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek

No

Kategori

Skor

Keterangan

1

2

3

4


 

 

 

 

 

 

sebagian kecil sudah dilaksanakan

1= item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek tidak dilaksanakan

3

Pembuatan presentasi atau majalah dinding

 

 

 

 

4= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sudah dilaksanakan

3 = item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sebagian besar sudah dilaksanakan

2= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sebagian kecil sudah dilaksanakan

1= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek tidak dilaksanakan

 

 

 

5.   hasil

Instrumen penilaian tugas proyek dengan skala rentang (rating scale) digunakan seperti berikut ini:

No

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Kriteria Penilaian

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Pelaporan

Skor yang dicapai

Nilai

1.

Andi

4

4

3

11

91,6

       Skor 4 = tanpa kesalahan

       Skor 3 = ada sedikit kesalahan

       Skor 2 = ada banyak kesalahan

       Skor 1 = tidak melakukan

2.

Atik

 

 

 

 

 

3.

Yosep

 

 

 

 

 

4.

Made

 

 

 

 

 

5.

Mamat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


32.

Yusup

 

 

 

 

 

              Skor maksimal = 12 Skor minimal = 4

Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d.100 Contoh:

Nilai Andi = 11 : 12 × 100

No

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Kriteria Penilaian

 

 

= 91,6

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Pelaporan

Skor yang dicapai

Nilai

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

1)               Aspek yang dinilai pada tahap persiapan adalah: persiapan format-format untuk pengumpulan data secara langsung maupun dengan lembar isian

2)               Aspek    yang    dinilai    pada   tahap    pelaksanaan    adalah:    proses    pencatatan   data, pengelompokan data dan analisis data.

3)               Aspek yang dinilai pada tahap pelaporan adalah: ketepatan isi laporan dan bentuk sajian laporan.

 

 

 

6.   Langkah terakhir adalah mengevaluasi pengalaman

 

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Agar peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based learning). Demikian pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Untuk penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, menurut Standar penilaian adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran.

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis, presentasi atau rekomendasi.


Postingan Populer