PAIKEM KELOMPOK 1

 PAIKEM

Teori Pendukung PAIKEM

 2.1.1 Model Pembelajaran Trianto (2007) mengemukakan bahwa : “Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial”. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Arends, 1997: 7). Dengan adanya model pembelajaran, maka pembelajaran yang berlangsung, langkah-langkah pembelajaran, dan capaian pembelajaran akan lebih teratur. 

2.1.2 PAIKEM PAIKEM adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pada hakikatnya landasan teoritis PAIKEM berasal dari Active Learning atau pembelajaran aktif. Hartono mengatakan, active learning (pembelajaran aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan mempelancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi active learning (pembelajaran aktif) pada peserta didik, maka dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Active learning menjadikan teori filsafat konstruktivisme sebagai landasan. Menurut teori filsafat konstrutuvisme belajar adalah kegiatan aktif dimana peserta didik membangun sendiri pengetahuannya. Peserta didik mencari sendiri makna yang dipelajari. Hal ini merupakan proses menyesuaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran siswa. Siswa harus punya pengalaman dengan membuat hipotesis, memecahkan persoalan, mencari jawaban, menggambarkan, mengadakan refleksi, mengungkapkan pertanyaan, mengekspresikan gagasan, dan lain-lain untuk membentuk konstruktif yang baru. Belajar, menurut teori belajar konstruktivistik bukanlah sekedar menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil “pemberian” dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. Pengetahuan hasil dari “pemberian” tidak akan bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap individu akan memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpan atau diingat dalam setiap individu (Wiles dan Janjuri, 2008: 72). Oleh karena itu, PAIKEM ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan dan membuat peserta didik menyadari bahwa ada potensi besar yang mampu mereka kembangkan semaksimal mungkin sebagai bekal di masa depan.

- Ciri-ciri PAIKEM

 1. Aktif Aktif dalam PAIKEM berarti dalam proses pembelajaran peserta didik tersebut mampu berinteraksi secara aktif dengan lingkungan dan aktif dalam proses penerimaan materi yang disampaikan.

 2. Inovatif Pembelajaran inovatif merupakan proses pembelajaran yang mendorong guru dan peserta didik menciptakan, mengkreasi, menginovasi pembelajaran. Inovatif ini bertujuan untuk melatih dan menghasilkan pemikiran yang matang serta mampu memahami secara mendalam materi yang disampaikan.

 3. Kreatif Kreatif dalam PAIKEM artinya pembelajaran yang membangun kreativitas peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama peserta didik lainnya terutama dalam menyelasaikan tugastugas pembelajarannya. Guru harus kreatif dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang mampu memacu semangat peserta didik dalam belajar.

 4. Efektif Maksud dari efektif ini adalah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

 5. Menyenangkan Pembelajaran dirancang untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. Peserta didik tidak merasa takut atau terbebani dengan proses belajar. Sehingga peserta didik mampu memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran dan akan berpengaruh pada hasil akhir belajar peserta didik. Dari sini kita dapat memahami bahwa Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM) yaitu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara optimal, melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi, memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam pembelajaran sehingga muncul pemahaman baru pada siswa, dengan sendirinya terbentuk kompetensi siswa seutuhnya melalui proses pembelajaran yang menyenangkan. (Lestari dan Yhudanegara, 2015:70)

2.2 Tahapan PAIKEM Prabowo (dikutip Ahmadi dan Amri, 2011a:33) mengemukakan bahwa langkah- langkah model pembelajaran PAIKEM yaitu: 

1. Tahap perencanaan : guru menentukan kompetensi dasar, indikator dan hasil belajar.

 Contoh :

- Kompetensi dasar : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.

- Indikator : Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan, pengurangan,perkalian, pembagian bilangan pecahan. 

- Hasil belajar :

1. Peserta didik dapat Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan pada pecahan 2. Peserta didik dapat Menyelesaikan operasi hitung pengurangan pada pecahan 3. Peserta didik dapat Menyelesaikan operasi hitung perkalian pada pecahan 4. Peserta didik dapat Menyelesaikan operasi hitung pembagian pada pecahan. 

2. Tahap pelaksanaan: guru menyampaikan konsep pokok yang harus dikuasai peserta didik kemudian dilanjutkan proses pendalaman materi yang sudah diberikan. Contoh : 1. Guru menyampaikan konsep umum materi operasi hitung pecahan dengan alat peraga pecahan 2. Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok 3. Setiap kelompok wajib membuat 4 soal untuk dikerjakan oleh kelompok lain 4. Setiap kelompok secara bergiliran maju ke depan untuk memberikan pertanyaan yang telah dibuat kepada kelompok lain 5. Kelompok yang selesai mengerjakan pertanyaan secara cepat diberikan kesempatan untuk mengemukakan jawabannya. Jika jawaban benar, maka kelompok tersebut mendapatkan poin 6. Langkah tersebut dilakukan sampai kelompok terakhir. 

3. Tahap evaluasi : meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil Contoh : 1. Guru memberikan penguatan hasil diskusi bangun ruang sisi datar 2. Masing-masing peserta didik diberikan latihan soal operasi hitung pecahan untuk dikerjakan secara individu 3. Melakukan evaluasi hasil, apakah pembelajaran telah memenuhi aspek kognitif (memahami materi operasi hitung pecahan), afektif (partisipasi siswa dalam pembelajaran), dan psikomotor (sikap siswa ketika pembelajaran) 4. Melakukan evaluasi proses, apakah proses pembelajaran yang berlangsung sudah sesuai dengan rencana pembelajaran. 

2.3 Kelebihan dan kekurangan PAIKEM Dalam sebuah model pembelajran tentu tidak ada yang sempurna, setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dankekurangan PAIKEM sebagai berikut: 

    2.3.1 Kelebihan PAIKEM 1. Mendorong peserta didik untuk berpikir dan menghasilkan karya yang kreatif dan imajinatif 2. Peserta didik semakin termotivasi dan semangat dalam belajar karena model pembelajaran yang bervariasi 3. Suasana pembelajaran akan menyenangkan karena keaktifan guru dan peserta didik 4. Mendorong peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungan secara baik 6 5. Peserta didik dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. 

    2.3.2 Kekurangan PAIKEM 1. Dalam penerapannya PAIKEM membutuhkan waktu yang lama 2. Guru dituntut untuk mengembangkan kreativitas sehingga mampu melaksanakan model PAIKEM dengan baik 3. Tidak semua peserta didik mampu menerima dengan baik mengenai materi yang disampaikan dengan model PAIKEM 4. Guru harus menguasai manajemen kelas dengan baik, sehingga suasana kelas tetap kondusif dan menyenangkan 5. Dalam pelaksanaan PAIKEM membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan model pembelajaran lainnnya. 

2.4 Pelaksaan PAIKEM pada mata pelajaran Matematika

 PAIKEM merupakan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran Matematika. PAIKEM dapat diterapkan dalam mata pelajaran Matematika bab Bangun Ruang Sisi Datar. Berikut langkahlangkahnya: 

Tahapan Ciri-ciri yang dimuat 

1.Tahap perencanaan: guru menentukan kompetensi dasar, indikator dan hasil belajar. 

Contoh : 

*Kompetensi Dasar : membandingkan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. -Indikator : 1.Menentukan rumus luas permukaan bangun ruang sisi datar 2.Menentukan rumus volume bangun ruang sisi datar 3.Menghitung rumus luas permukaan bangun rung sisi datar 4.Menghitung rumus volume bangun ruang sisi datar 5.Menyelesaikan masalah yang melibatkan bangun ruang sisi datar. 

*Hasil belajar : 1.Peserta didik dapat menentukan rumus luas permukaan bangun ruang sisi datar 2.Peserta didik dapat menentukan rumus volume bangun ruang sisi datar 3.Peserta didik dapat menghitung rumus luas permukaan bangun rung sisi datar 4.Peserta didik dapat menghitung rumus volume bangun ruang sisi datar 5.Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan Kreatif, Inovatif Aktif, Kreatif Inovatif, Kreatif 7 bangun ruang sisi datar. 

2.Tahap pelaksanaan : guru menyampaikan materi secara umum yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kemudian, dilanjutkan proses pendalaman materi yang sudah diberikan.

Contoh : 1.Pada pertemuan sebelumnya, peserta didik sudah dibagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok diberi tugas untuk menemukan rumus luas permukaan dan volume ssuai dengan bangun ruang sisi datar yang diberikan 2.Pada pertemuan selanjutnya, masing-masing kelompok menjelaskan hasil diskusi nya di depan secara bergantian. Setiap kelompok wajib memberikan satu pertanyaan untuk diberikan kepada kelompok yang sedang menjelaskan di depan 3.Setelah kelompok selesai menjelaskan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab 4.Guru memberikan media pembelajaran berupa bangun ruang sisi datar kepada setiap kelompok 6.Setiap kelompok harus menghitung luas permukaan dan volume bangun tersebut 7.Setelah pengerjaan selesai, hasil pengerjaan diserahkan kepada guru. Aktif, kreatif, menyenangkan Aktif, Inovatif, Menyenangkan Aktif, Inovatif Kreatif, Menyenangkan Aktif, Kreatif Inovatif, Efektif 

3.Tahap evaluasi : meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil 

Contoh : 1.Guru memberikan penguatan hasil diskusi bangun ruang sisi datar 2.Masing-masing peserta didik diberikan latihan soal ruang bangun sisi datar 3.Melakukan evaluasi hasil, apakah pembelajaran telah memenuhi aspek kognitif (memahami materi bangun ruang sisi datar), aspek afektif (partisipasi peserta didik dalam pembelajaran), dan aspek psikomotor (sikap peserta didik ketika pembelajaran) 4.Melakukan evaluasi proses, apakah pembelajaran yang berlangsung sudah sesuai dengan rencana pembelajaran. Aktif, Kreatif Inovatif, Kreatif Efektif Efektif 

Postingan Populer